MELODY CHRISYE (Bahasa Rindu)
Dalam ruang damai, lembut nada bersemilirkan angin senja,
kala bahasa rindu merasuk melanda sekotak kenangan. Sungguh terlukis
wajahmu di sana, bag sinar kecil yang tak padam.
Skalipun surya tlah tenggelam namun senyummu kokoh tak kan pudar di
gelap malam. Karena bintang-bintang, adalah bahasa rindu yang berhiaskan
kesyahduan. Menggantikan titik-titik cerita akustic antara hebatnya
nada, lembutnya suara dan tampilmu yang berwarna pesona.
Bukan tujuh musim yang berganti lalu kemerduan suara-suara
hebatmu menghilang. Kala bersemi kembali bunga-bunga dalam kelembutan
cakrawala senja, kupu-kupu dan kumbang akan setia menyambut pagi yang
benderang di jernihnya sang alam. Ketika itulah terciptanya kemerduan
bahasa rindu di sana bagi para pecinta.
Demi cita-cita dan segala kemungkinan, kami melangkah
bersama naungan cintamu yang pernah ada. Kini kami saling menggenggam.
Menyambut damai dalam kesyahduan rindu nada-nada cinta yang pernah
engkau nyanyikan.
Selamat tinggal semusim duka. Inilah kami dalam bahasa
rindu yang berbahagia menyambut musim para pecinta dalam kelembutan
kasih dan sayangmu yang pernah ada.
Kami akan menjaganya hingga bersemi nanti, satu musim yang paling indah.
Bahasa Kami Bahasa Rindu.
Untuk PARA PECINTA dalam bahasa rindu yang syahdu
0 Response to "Sajak A. Setyawan "
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda Disini....