Nasehat untuk Calon Sarjana: Catatan Arief Siddiq Razaan
Kuliah itu punya dua pilihan: tamat tepat waktu atau tamat di waktu yang tepat.
Bersyukurlah bagi yang wisuda tepat waktu. 3.5 tahun bisa wisuda itu sebuah kebanggaan bagi keluarga tercinta.
Hanya saja, bertanggungjawablah dengan gelar sarjana yang kalian sandang dengan predikat sangat memuaskan.
Jangan meratap bila saat sudah melamar pekerjaan di berbagai tempat, ternyata tidak ada satu pun yang memanggil untuk wawancara.
Berhubung tujuan kalian kuliah itu agar memiliki ilmu pengetahuan, bukan mencari pekerjaan.
Jika lapangan kerja menolak kalian, cobalah gunakan ilmu yang kalian dapatkan untuk memikirkan bagaimana caranya membuka lapangan kerja.
Bila tidak mampu membuka lapangan kerja, jangan malu berkerja yang tidak sesuai dengan gelar kesarjanaan yang kalian perjuangkan di bangku kuliah.
Setiap ilmu saling berhubungan dengan cabang ilmu yang lain, jadi seandainya kalian lulusan pendidikan bahasa Indonesia kemudian jadi pedagang sebenarnya sah-sah saja.
Ingatlah, kalian belajar empat keterampilan berbahasa. Ada keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Bila kalian jadi pedagang, boleh jadi kalian akan menggunakan keterampilan berbicara, menawarkan dagangan secara lisan. Keterampilan menulis, menawarkan dagangan secara online. Kemudian, kalian membaca keinginan pelanggan seperti apa, dan menyimak kekurangan layanan yang dikeluhkan pelanggan untuk memperbaiki kualitas layanan.
Tidak ada ilmu yang sia-sia. Jangan pedulikan omongan tetangga, sebab kalian tidak meminta makan dari mereka. Kalian makan dari uang yang diperoleh dari keringat kalian sendiri, jadi jangan merasa gengsi.
Kalian bakal terpuruk kalau seandainya hanya mengandalkan ijazah, sebab di masa sekarang kadangkala pekerjaan bukan semata memandang nilai akademik tetapi juga ada pengaruh relasi dan keberuntungan.
Tetap berpikir positif, kalau yang nilainya pas-pasan dan cepat dapat kerja, berarti dia sangat beruntung. Doakan saja semoga sukses, dan kamu juga minta doa agar dimudahkan menemukan pekerjaan.
Tidak usah memfitnah, menjelek-jelekkan atau merendahkan keberuntungan orang lain. Apa gunanya berbuat begitu? Selain menambah musuh, bisa jadi menutup jalan rezekimu sendiri.
Demikian pula bagi yang wisuda di waktu yang tepat, jangan rendah diri. Kamu mesti percaya, Tuhan sudah berkerja dengan cermat. Dia pasti memiliki maksud menakdirkanmu lama wisuda, sebab kamu tidak pernah tahu hal-hal apa yang belum kamu ketahui.
Jika yang lain tamat 3.5 tahun disebut hebat, berarti kamu yang wisuda lebih dari itu semestinya jauh lebih dahsyat. Kenapa? Kamu punya kesempatan lebih banyak menambah ilmu, menambah keahlian dan keterampilan di bangku perkuliahan.
Manfaatkan lama wisuda untuk kegiatan yang positif, jangan dihabiskan untuk hal-hal negatif dan tidak berguna untuk masa depanmu. Asah keahlian, mantapkan keterampilan bangun relasi, perbanyak komunikasi dengan orang-orang yang sudah sukses, terutama teman-temanmu yang sudah wisuda terlebih dahulu.
Jangan cemas diejek. Biasa itu sebagai kawan, teman mengejekmu. Tujuannya sebenarnya untuk membuatmu bangkit dan berjuang. Supaya wisuda, cepat bergelar sarjana agar kamu bisa dibantunya.
Kalau pun yang sudah mengejekmu tidak membantu jangan kecewa. Di dunia ini banyak sekali teman pemberi harapan palsu. Setidaknya dengan harapan palsu itu, kamu termotivasi segera lulus. Jadi tetap saja ada nilai positifnya, bergantung dari sudut pandang mana kamu menilai.
Kemudian, baik yang tamat tepat waktu atau di waktu yang tepat. Ingatlah nasihat ini: "Kita itu ibarat lahan pertanian. Jika ditanami padi tidak tumbuh, cobalah tanami dengan sayuran. Jika tidak tumbuh juga, tanami dengan pohon atau apa pun, sampai ada benih yang bisa tumbuh dan dibesarkan kemudian bisa dipanen."
Artinya apa? Kita sudah bergelar sarjana, maka kita punya ilmu. Jika ilmu kita tidak diterima di kantor, cobalah di tempat lain. Di mana pun itu, sampai ilmu yang kita pelajari berguna dan menghasikan bagi kita. Berhubung tak ada ilmu yang sia-sia, karena nyatanya apa pun yang kita ketahui dan kita miliki bisa jadi senjata untuk bertahan hidup. Bergantung cara kita memanfaatkannya dengan benar.[]
0 Response to " Nasehat untuk Calon Sarjana: Catatan Arief Siddiq Razaan"
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda Disini....