Melepas Desember: Puisi-Puisi Agus Widiey

 


Melepas Desember

Rona wajahmu berubah sendu

Senyummu sudah layu

Sejak gulungan waktu

Sudah tak memberi restu


Pergi menitipkan luka

Dalam hati membara

Sepi begitu sempurna

Menumang duka lara


Sudah ku ikhlaskan

Melepasmu dalam tatapan

Desember akan tergantikan

Pada bulan permulaan.


Sumenep, 2020


Dari Luka

Ku lihat kakimu melangkah

Di atas debu dan tanah

Membekas luka tanpa darah

Sebagai lukisan sejarah


Celoteh bayangmu menyapa

Menjadi kenangan air mata

Hingga membentuk muara

Dari lubuk hati yang terluka.


Sumenep, 2020


Rindu Harus Berakhir

Dan rindu harus berakhir

Cinta tak bisa di tafsir

Ia hanya menuruti takdir

Meski air mata mengalir


Dan rindu harus berakhir

Ke dalam puisi penyair.


Sumenep, 2020


Menulis Air Mata

Air mataku adalah puisi

Tertulis dalam sejumlah diksi

Tentang penghianatan janji

Yang tak bisa ditepati


Sayup-sayup sudah tak terdengar

Seakan menjadi bunyi yang samar

Tak seterang dan sejelas dulu

Sudah hilang, terkenang dalam jiwaku.


Sumenep, 2020


Pergi

Jauh sekali kau pergi

Hanya berbekal sunyi

Kurelakan kau sendiri

Dan aku tetap di sini.


Sumenep, 2020


Agus Widiey, Lahir di Batuputih, Sumenep, Madura pada 17 Mei 2002. Ia merupakan santri aktif Pondok pesantren Nurul Muchlishin Pakondang, Rubaru, Sumenep, Madura. Puisinya tersiar dibeberapa media cetak dan online.

0 Response to "Melepas Desember: Puisi-Puisi Agus Widiey"

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel