Narasi Pertemuan: Puisi-Puisi Agus Widiey
Narasi Pertemuan
Setelah kedatanganmu, Shofia
Aku mencium aroma wangi tubuhmu
Hingga mendasar pada rasa suka
Dan aku temui engkau sebagai kekasih orang
Kemudian kita sepakat menikmati purnama
Berdua, tanpa kekasihmu yang hanya menanamkan luka
Shofia, engkau begitu mempesona
Dalam rindu yang tak pernah sederhana
Karena ia telah memenjarakanmu dalam siksa
Sekedar kata tanpa rasa cinta
Akan tetapi kau harus tahu
Bahwa nilai cintaku
Bukan sekedar rasa rindu
Melainkan meminangmu dengan qobiltu.
Sumenep, 2020
Riwayat Kesepian
Sepiku melebihi sepimu
Ketika kita saling merindu, Shofia
Sebab ini bukan hanya pertarungan waktu
Melainkan kegelisahan menunggu
Senyummu yang mekar
Membuat malu sekuntum mawar
Shofia, kau harus mengenaliku lebih dalam
Sebagai laki-laki yang sering kesepian
Dirahasiakan dari banyak pertemuan
Lalu memilih secangkir kopi untuk berkencan
Sumenep, 2020
Cintaku Pada Cintamu
Cintaku pada cintamu adalah api pada tungku
Yang di bawahnya dibakari kayu
Lalu tinggal seberkas abu
Cintaku pada cintamu
Adalah api yang menyalakan luka
Menjadi kepulan asap
Lalu pada akhirnya akan lenyap
Cintaku pada cintamu
Hanyalah siang menuju malam
Hujan menuju tanah yang yang dirindukan.
Sumenep, 2020
Larut dalam Pertemuan
Malam ini, aku ingin berteduh di matamu
Bercerita tentang musim hujan yang dingin
Menikmati secangkir kopi yang kau buat untukku
Pagi hari, aku dibangunkan oleh mimpi
Dan kopi yang semalam penuh, kini tinggal ampas
Aku dan kamu akhirnya saling pandang lepas
Puas melipat jarak yang bersembunyi di balik kerudungmu
Lalu, nyanyian burung bersabda
Bahwa dzatmu terlalu kekal untuk ku kenal
Menjelang matamu menumbuhkan cinta
Dari banyak pandangan mata yang sempurna
Sumenep, 2020
Diskusi Rasa
Sembari menatap batang hati
Dia bercumbu dengan sunyi
Ketika rasa menggiringi
Agar dia menulis puisi
Ditenunnya ribuan kata
Sebagai manifestasi rasa
Dalam riak sandiwara cinta
Sumenep, 2020
*Agus Widiey, Lahir di sumenep, pada 17 Mei 2002. Sekarang masih tercatat sebagai santri aktif pondok pesantren Nurul Muchlishin pakondang, rubaru, sumenep. Aktif menulis di organisasi IKSB-2 (Ikatan Santri Batuputih Batang-Batang) dalam naungan pondok pesantren.
0 Response to "Narasi Pertemuan: Puisi-Puisi Agus Widiey"
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda Disini....