Senyum yang Hilang: Puisi-Puisi Akh. Molyono
Meminang Rindu
Jika bukan karena dirimu
Takkan kunyatakan rindu
Jika bukan karena cintamu
Takkan ada kata setia tersebab ragu
Tak bisa kutahan rindu
Ia sudah memburu
Mengajak hasrat bertemu
Maka kuharap kita cepat qobiltu.
Sumenep, 2021
Tapi Aku Bukan Milikmu
Apalah arti senyummu
Jika pada akhirnya bukan milikku
Apalah arti tatapanmu
Jika suatu saat hanya menjadi masa lalu
Sebenarnya, aku mencintaimu
Ikhlas dalam qolbu
Tapi aku bukan milikmu
Sembilu telah menusukku.
Sumenep, 2021
Senyum yang Hilang
Mengapa kau datang
Hanya membuat bimbang
Ceruk hati telah gersang
Air mata terus berlinang
Kini senyum itu hilang
Menjelma dalam bayang
Hingga sekarang
Ia tak pernah usang.
Sumenep, 2021
Bayangan Semu
Stop, jangan lukai aku
Dengan bayanganmu yang semu
Stop, aku sudah bosan
Mendenganmu banyak alasan
Lebih baik kita berpisah
Dan mencatat kenangan duka dan sendu
Sebagai sejarah resah
Cinta yang tak tersampaikan padamu.
Sumenep, 2021
Rindu yang Tersesat
Saat aku merasa tak mampu
Kupersilahkan rindu berlalu
Tapi, tanpa aku menyadari
Ternyata rindu sudah tersesat dalam sanubari.
Sumenep, 2021
*Akh. Molyono, lahir di larangan barma, manding, sumenep, madura. Sekarang masih tercatat sebagai santri di Nurul Muchlishin pakondang, rubaru, sumenep, madura. Menulis puisi dan quotes di media.
0 Response to "Senyum yang Hilang: Puisi-Puisi Akh. Molyono"
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda Disini....